WELCOME :)

Hello welcome to my blog!

my twitter

follow my twitter guys!

Rabu, 16 November 2016

BAB 6&7 MATKUL JARINGAN KOMPUTER

LAPISAN DATA LINK

A. PENGERTIAN LAPISAN DATA LINK
Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah Wide Area Network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen Local Area Network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini.
Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak. Beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP).
Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, lapisan data link melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian lapisan data link mentransmisikan frame tersebut secara berurutan dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena lapisan fisik menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data-link-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame.

B. FUNGSI DAN MANFAAT
Fungsi dari lapisan data link adalah menyediakan layanan bagi lapisan jaringan. Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari lapisan jaringan pada node sumber ke lapisan jaringan di pada node yang dituju. Tugas lapisan data link adalah menstransmisikan bit-bit ke komputer yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke lapisan jaringan.
Transmisi aktual yang mengikuti lintasan akan lebih mudah lagi jika dianggap sebagai proses dua lapisan data-link yang berkomunikasi menggunakan protokol data link. Lapisan data-link dapat dirancang sehingga mampu menyediakan bermacam-macam layanan. Layanan aktual yang ditawarkan suatu sistem akan berbeda dengan layanan sistem yang lainnya. Tiga layanan yang disediakan adalah sebagai berikut :
1. layanan unacknowledged connectionless
2. layanan acknowledged connectionless
3. layanan acknowledged connection-oriented

C. KOMPONEN LAPISAN DATA LINK
Sinkronisasi frame, data yang dikirimkan dalam bentuk blok disebut frame. Awal dan akhir suatu frame harus teridentifikasi dengan jelas.
Flow Control (kendali aliran), stasiun pengirim tidak harus mengirimkan frame lebih cepat dibanding stasiun penerima yang dapat menyerap frame-frame tersebut.
Error Control (kendali kesalahan), kesalahan-kesalahan bit yang diakibatkan oleh sistem transmisi harus diperbaiki.
Addressing (Pengalamatan), pada sebuah saluran multipoint, seperti LAN, indentitas dari dua buah stasiun yang berkomunikasi harus jelas.
Kontrol dan data pada link yang sama, biasanya tidak diperlukan informasi kontrol dalam sistem komunikasi yang terpisah, maka penerima harus dapat membedakan informasi kontrol dari data yang dikirimkan.
Link Management (managemen hubungan), inisiasi, pemeliharaan, dan penghentian dari suatu pertukaran data memerlukan korodinasi dan kerja sama yang baik antar stasiun. Oleh karena itu dibutuhkan prosedur manajemen untuk pertukaran ini.

D. PERANGKAT DATA LINK
Pada layer Data Link dapat digunakan bridge atau switch layer 2 pada segment LAN. Hubs dan repeater pada layer physical hanya bekerja untuk memperluas network. Dengan segmentasi, switch dan bridge membuat sebuah collision domain terpisah untuk setiap node, sehingga jumlah collision yang terjadi pada network dapat dikurangi dengan effektif.
Perlu diingat, collision domain adalah sekelompok node (mesin) yang berbagi media yang sama dan dipisahkan oleh switch atau bridge. Collision dapat terjadi jika 2 node berusaha melakukan transmisi bersamaan dalam satu collision domain. Karena itu diperlukan untuk menambah jumlah collision domain.

Sumber : http://deniupi.blogspot.co.id/

Minggu, 13 November 2016

BAB 5 MATKUL JARINGAN KOMPUTER

Pengertian Routing Protocol

Routing protocol adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju.
Routing protocol dibagi menjadi 2, yakni:
1. Interior Routing Protocol
Interior Routing Protocol biasanya digunakan pada jaringan yang bernama Autonomous System, yaitu sebuah jaringan yang berada hanya dalam satu kendali teknik yang terdiri dari beberapa subnetwork dan gateway yang saling berhubungan satu sama lain. Interior routing diimplementasikan melalui:
  • Routing Information Protocol (RIP), biasanya terdapat pada sistem operasi UNIX dan Novell yang menggunakan metode distance vector algoritma yang bekerja dengan menambahkan satu angka matrik jika melewati 1 gateway, sehingga jika melewati beberapa gateway maka metriknya juga akan bertambah.
  • Open Shortest Path First (OSPF), routing ini memakan banyak resource komputer dibanding Routing Information Protocol (RIP), akan tetapi pada routing ini rute dapat dibagi menjadi beberapa jalan sehinggga data dapat melewati dua atau lebih rute secara pararel.
2. Exterior Routing Protocol
Pada dasarnya internet terdiri dari beberapa Autonomous System yang saling berhubungan satu sama lain dan untuk menghubungkan Autonomous System dengan Autonomous System yang lainnya maka Autonomous System menggunakan exterior routing protocol sebagai pertukaran informasi routingnya.
  • Exterior Gateway Protocol (EGP) merupakan protokol yang mengumumkan kepada Autonomous System yang lain tentang jaringan yang berada dibawahnya maka jika sebuah Autonomous System ingin berhubungan dengan jaringan yang ada dibawahnya maka mereka harus melaluinya sebagai router utama. akan tetapi kelemahan protokol ini tidak bisa memberikan rute terbaik untuk pengiriman paket data.
  • Border Gateway Protocol (BGP). Protocol ini sudah dapat memilih rute terbaik yang digunakan pada ISP besar yang akan dipilih.
semoga artikel ini bermanfaat, baca juga:
 SUMBER: http://www.teorikomputer.com/2012/12/pengertian-routing-protocol.html

BAB 4 MATKUL JARINGAN KOMPUTER

Medium Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik.
Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh: kabel jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai "collision" (tabrakan) akan terjadi yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan. menyediakan metode akses media jaringan, yang bertindak sebagai "lampu lalu lintas" yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya kondisi collision

Jenis-jenis Metode Medum Access Control
Metode media akses control diimplementasikan di dalam lapisan data-link pada tujuh lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan diimplementasikan dalam lapisan khusus di dalam lapisan data link, yakni Media Access Control Sublayer, selain tentunya Logical Link Control Sublayer. Ada empat buah metode media access control yang digunakan dalam jaringan lokal, yakni:
  1. Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD)
  2. Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA)



CSMA/CD merupakan teknik medium access control (MAC) yang paling banyak digunakan pada topologi bus dan star dewasa ini. Versi orisinil baseband dari teknik ini pertama kali dirancang dan dipatenkan oleh Xerox sebagai bagian dari Ethernet LAN yang dikembangkannya.. Sedangkan versi broadband –nya dirancang dan dipatenkan oleh MITRE sebagai bagian dari MITREnet LAN yang dikembangkannya. Semua pengembangan ini menjadi dasar bagi standar IEEE 802.3 untuk CSMA/CD. Sebelum melihat lebih detail mengenai CSMA/CD ada baiknya kita melihat terlebih dahulu beberapa teknik sebelumnya sebagai dasar pengembangan CSMA/CD.
Metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex (jaringan Ethernet full-duplex menggunakan switched media ketimbang menggunakan shared media sehingga tidak membutuhkan metode ini). CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang paling populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika dibandingkan dengan teknologi metode akses jaringan lainnya. CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang dirilis oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).
CSMA/CD, meskipun lebih efisien, tetap saja memiliki satu kelemahan. Ketika dua frame tubrukan, media transmisi tetap tak dapat terpakai selama waktu transmisi dari kedua frame yang rusak tersebut. Untuk frame-frame yang panjang, dibandingkan waktu propagasi, jumlah kapasitas yang terbuang cukup besar. Kapasitas yang terbuang ini dapat dikurangi jika sebuah station tetap mendengarkan (listen) media transmisi selama pengiriman data. Hal inilah yang membawa beberapa aturan baru dalam CSMA/CD, sebagai berikut:
1.      Jika media transmisi dalam keadaan idle, lakukan transmit, jika tidak lakukan step 2.
2.      Jika media transmisi sibuk, tetap mendengarkan sampai media idle, kemudian segera transmit.
3.      Jika tubrukan terdeteksi selama transmisi data, transmit sebuah sinyal jamming singkat untuk meyakinkan bahwa semua station mengetahui bahwa telah terjadi tubrukan, dan menghentikan transmisi.
4.      Setelah melakukan transmit sinyal jamming, tunggu selama beberapa waktu, kemudian coba untuk melakukan transmit kembali (ulangi dari step 1).

CSMA/CA singkatan dari Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance,merupakan protokol contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa kondisi jaringan untuk menghindari collisions. CSMA/CA menghabiskan traffic karena sebelum ada data ditransmisikan ia akan mengirim sinyal broadcast pada jaringan untuk mendeteksi skenario atau kemungkinan terjadinya collision dan memerintahkan semua perangkat untuk tidak broadcast.tidak seperti CSMA/CD yang memakai pengaturan transmisi jaringan ketika terjadi collisions.
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa bentuk jaringan nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11aIEEE 802.11b, serta IEEE 802.11g. Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3, sementara untuk jaringan nirkabel didefinisikan dalam IEEE 802.11.
CSMA / CA dalam jaringan komputer adalah jaringan nirkabel beberapa metode akses yang membawa penginderaan skema digunakan. Apabila sebuah node ingin mengirimkan data harus terlebih dahulu melihat waktu saluran untuk jumlah yang telah ditetapkan untuk menentukan ya atau tidak node lain bertransmisi pada saluran yang sama dalam jangkauan nirkabel. Jika saluran tersebut sudah tidak bekerja,  maka node diijinkan untuk memulai proses transmisi. Jika saluran tersebut sudah dirasakan masih sibuk, maka node transmisi untuk jangka waktu yang acak ditangguhkan. Setelah proses transmisi dimulai, masih dimungkinkan untuk transmisi data aktual aplikasi untuk tidak terjadi.
Dengan metode ini, sebuah node jaringan yang akan mengirim data ke node tujuan pertama-tama akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh node lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka node tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.
Seperti ilustrasi sbb :
n  Cara kerja CSMA/CA dapat digambarkan pada gambar disamping yaitu jaringan wireless dengan tiga titik yaitu node X, Y, dan
Dimana Y merupakan media perantara yang secara mudah dapat diamsumsikan sebagai Access Point.
n  Karena keterbatasan kekuatan sinyal, maka X hanya dapat merakan keadaan media menuju Y, Z hanya bisa merasakan kondisi media menuju Y, dan Y hanya bisa merasakan kondisi media ke node yang terkoneksi dengan dirinya.
n  Kondisi tersebut akan menyebabkan collision jika X dan Z mengirimkan data secara bersamaan, karena X tidak dapat menjangkau Z dan sebaliknya.

Solusinya :
n  Untuk menghindari collision, baik X dan Z musti mendeteksi perantaranya, yaitu Y, sedang dalam kondisi sibuk apa tidak.
n  Salah satu node, misal X, akan mengirimkan sinyal RTS (Request to Send) kepada Y yang berisi permintaan untuk melakukan transmisi beserta waktu yang dibutuhkan oleh X untuk melakukan transmisi.
n  Setelah Y menerima RTS, maka Y akan mengirimkan CTS (Clear to Send) baik ke X dan Z.
n  Informasi CTS menandakan bahwa X dapat berkomunikasi dengan Y, dan bagi Z, informasi ini menandakan bahwa Y sedang sibuk. 
 
 SUMBER : http://d7comp.blogspot.co.id/2011/11/medium-access-control_12.html